Geger Ribuan Burung Pipit Mati di Bali Apa yang Terjadi

Jakarta, CNBC Indonesia - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali buka suara soal kejadian sekelompok burung pipit yang ditemukan berjatuhan di Bali beberapa waktu lalu. Kejadian tersebut terekam dalam video yang diunggah di Facebook.
BKSDA menyebut harus melakukan autopsi lebih dulu untuk mengetahui penyebab kematian hewan tersebut. Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali Sulistyo Widodo memprediksi burung pipit mati karena keracunan pakan yang tercemar herbisida atau obat pemberantas gulma.
"Kenapa mati mendadak, harus dibuktikan secara ilmiah melalui proses autopsi bangkai dan kotoran burung. Tapi ada kemungkinan, salah satunya memakan pakan mengandung herbisida atau pestisida yang sifatnya toxic bagi burung," kata Sulistyo Widodo seperti dikutip dari detik.com, Sabtu (11/9/2021).
Burung tidak akan mati setelah selesai makan, namun ada proses toksifikasi yang memakan waktu hingga tingkatan kematian. Dia menyebut burung tersebut kemungkinan beristirahat pada malam hari dan esok paginya bangkau burung berserakan.
Prediksi berikutnya adalah burung tertular penyakit tertentu. Burung pipit diketahui hidup berkoloi dengan jumlah besar dan membuat penularan penyakit cepat hingga angka kematian juga dalam jumlah besar.
Dugaan berikutnya adalah perubahan drastis iklim. "Misalnya saja, cuaca di Bali sedang panas, pada saat burung burung beristirahat malam, tiba-tiba hujan lebat turun, suhu dan kelembapan udara berubah drastis, burung kaget, stres, dan kemudian mati massal. Ingat, tingkat stres pada satwa sangat potensial menjadi penyebab mortalitas massal," ucapnya.
Video tersebut terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dan direkam oleh Kadek Sutika. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pukul 08.00 WITA pada Kamis (9/9/2021).
Sutika menemukan burung-burung berjatuhan saat hendak pulang dari tempat tinggal temannya. Saat itu cuaca sedang hujan.
"(Saat pulang) saya lihat ke kuburan saya lihat anak-anak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ke kuburan, saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," ungkapnya.
Burung-burung yang berjatuhan itu berada di bawah pohon asem di lokasi kuburan tersebut, dan diketahui sebelumnya tidur di atas pohon. Sutika mengklaim jumlah burung yang jatuh sekitar seribuan ekor.
"Banyak sekali burung di sana, ribuan. Iya ribuan lebih. Saya pertama kali menjumpai hal seperti ini," kata dia.
Lebih lengkap, klik laman ini>>>
[Gambas:Video CNBC]
0 Response to "Geger Ribuan Burung Pipit Mati di Bali Apa yang Terjadi"
Post a Comment