8 Realita Wisata di Maldives yang Wajib Dipahami Turis

Jakarta, CNN Indonesia --

Maldives (Maladewa) sudah pasti bukan destinasi wisata yang murah, meski ada banyak tempat penginapan dan tempat makan yang berharga terjangkau - biasanya dekat kota Male.

Meski demikian, Maladewa tetap menarik untuk dikunjungi. Apalagi setelah sering terdengar kabar bahwa pemanasan global mengancam keberadaan pulau-pulau kecil nan indah di Pasifik.

Bukan cuma untuk bulan madu, Maladewa tetap menarik dikunjungi bersama keluarga besar, teman-teman, bahkan solo trip yang notabene membutuhkan banyak me time.


Baik ke Maladewa atau ke destinasi lainnya, kita sebagai turis memang harus pintar mengatur dana berwisata jika tidak ingin bokek sepulang pelesir.

Ada lebih dari 1.000 pulau kecil di Maladewa. Mengunjungi pulau yang bukan tujuan wisata massal bisa jadi salah satu cara menghemat dana.

Biasanya ada pulau konservasi fauna laut atau terumbu karang yang masih sepi turis tapi menarik dikunjungi. Jangan lupa berdonasi jika telah puas melancong ke sana.

Berikut delapan realita wisata di Maladewa yang wajib dipahami wisatawan:

1. Mayoritas Islam

Mayoritas penduduk Maladewa beragama Islam, dan sama seperti sebagian besar penduduk Indonesia mereka juga amat menjunjung tinggi ajaran agamanya.

Mengingat hal itu, berpakaianlah dengan sopan saat hendak melewati bandara dan menuju tempat penginapan, begitu juga kalau berencana melakukan kegiatan wisata di luar tempat penginapan yang bukan pantai atau pulau.

Mabuk-mabukan atau menyantap kuliner berbahan babi juga sudah pasti tak bisa dilakukan di luar tempat penginapan.

Club Med MaldivesClub Med Maldives. (Courtesy Club Med) 2. Pulau kecil

Tempat penginapan di Maladewa biasanya berlokasi di pulau kecil yang jauh dari fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan atau supermarket.

Kalau ingin menikmati pantai 24/7, bermalam di tempat penginapan yang seperti ini adalah jawabannya.

Tapi kalau masih ingin menikmati suasana kota Male, bisa pilih tempat penginapan yang dekat dengan dermaga kota.

3. Musim hujan

Musim hujan di Maladewa sekitar bulan Mei hingga Oktober. November hingga Januari bisa sedikit berangin, tetapi wisatawan akan mendapatkan cuaca yang kering dan cerah.

Musim hujan bukan berarti mendung setiap hari, namun bisa saja terjadi badai atau gelombang tinggi yang membuat aktivitas wisata bahari terkendala.

4. Kamar mewah = mahal

Foto atau video di media sosial yang menunjukkan unit kamar dengan fasilitas dan layanan privat nan mewah di Maladewa sudah pasti berharga mahal. Mungkin hanya kaum sultan atau influencer yang bisa bermalam di sana.

Namun tak perlu kecewa, karena tetap ada tempat penginapan yang punya fasilitas serta layanan umum mumpuni dan pas dengan kantong wisatawan pada umumnya, tinggal kita yang harus pintar memilih. Kalau ingin lebih "murah", silakan pilih resor inklusif.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

8 Realita Wisata di Maldives yang Wajib Dipahami Turis BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Related Posts

0 Response to "8 Realita Wisata di Maldives yang Wajib Dipahami Turis"

Post a Comment