Hasil Survey BPS Saat PPKM Warga Sragen Ternyata Lebih Pilih Dapat Sembako Ketimbang Uang

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Masyarakat Sragen berharap pemerintah memberi bantuan sembako, seandainya mereka bisa memilih.

Bantuan sembako dianggap bisa membantu mereka secara nyata, karena PPKM yang membuat kondisi perekonomian terpuruk.

Baca juga: Curhatan Pedagang di Pasar Bunder Sragen : PPKM Pendapatan Kacau, Sehari Hanya Dapat Rp 20 Ribu

Fenomena ini terungkap dari hasil penelitian Badan Pusat Statistik Sragen.

Kepala BPS Sragen, Joko Kristiono mengatakan, penelitian ini dilakukan ke sejumlah responden warga Sragen.

Paling banyak responden, ternyata memilih bantuan diwujudkan dalam bentuk sembako.

"Ada yang meminta bantuan sembako (30,68%), obat atau layanan kesehatan (22,56%), serta yang menginginkan bantuan uang tunai sebanyak 20,45 persen," papar Joko. 

"Semua itu harapan dari masyarakat, agar bisa bertahan hidup menjalani kebijakan PPKM," pungkasnya. 

Sementara, hasil suvey BPS ini juga mengungkap PPKM yang dimulai sejak awal Juli lalu, membuat masyarakat Sragen jenuh. 

Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen, pada 13-20 Juli 2021.

dari 784 responden yang mengikuti survei, lebih dari 50 persen merasa jenuh selama PPKM. 

"Hasil survei 63,90 persen responden merasa jenuh atau sangat jenuh selama PPKM diberlakukan," kata Joko kepada TribunSolo.com, Sabtu (14/8/2021). 

Menurut Joko, untuk membuang kejenuhan banyak masyarakat Sragen mengisi waktu luang selama PPKM dengan kegiatan yang meminimalkan mobilitas. 

"Kegiatan itu berupa memperbanyak ibadah, berkomunikasi dengan teman dan kerabat secara online, berolahraga atau melakukan hobi," jelasnya. 

Bahkan, untuk mengurangi stres, masyarakat memilih untuk mengurangi membaca berita tentang Covid-19. (*)

0 Response to "Hasil Survey BPS Saat PPKM Warga Sragen Ternyata Lebih Pilih Dapat Sembako Ketimbang Uang"

Post a Comment